Thursday, June 20, 2013

HADITS MAUDHU’ (PALSU)

Hadits Tentang Amalan Nishfu Sya'ban :


"خَمْسُ لَيَالٍ لاَ تُرَدُّ فِيهِنَّ الدَّعْوَةُ: أَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ رَجُلٍ، وَلَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانٍ، وَلَيْلَةُ الْجُمُعَةِ، وَلَيْلَةُ الْفِطْرِ، وَلَيْلَةُ النَّحْرِ".
Ada lima malam yang di dalamnya doa tidak akan ditolak : Awal malam dari seorang lelaki, malam pertengahan bulan sya’ban, malam jum’at, malam idul fitri, dan malam kurban.” HR. Ibnu 'Asakir (Tarikh ad-Dimasyqi) : 10/275-276.

Tahqiq al-Albani : Maudhu’. Di dalam sanadnya terdapat perawi yang bernama Bundar bin Umar dia adalah kadzzab (pendusta).

عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ، فَقُومُوا لَيْلَهَا وَصُومُوا نَهَارَهَا، فَإِنَّ اللهَ يَنْزِلُ فِيهَا لِغُرُوبِ الشَّمْسِ إِلَى سَمَاءِ الدُّنْيَا، فَيَقُولُ: أَلَا مِنْ مُسْتَغْفِرٍ لِي فَأَغْفِرَ لَهُ أَلَا مُسْتَرْزِقٌ فَأَرْزُقَهُ أَلَا مُبْتَلًى فَأُعَافِيَهُ أَلَا كَذَا أَلَا كَذَا، حَتَّى يَطْلُعَ الْفَجْرُ."
Dari Ali bin Abi Thalib dia berkata, Rasulullah Saw bersabda; Ketika datang malam nisfu sya’ban maka shalatlah kalian di malamnya dan berpuasalah kalian di siang harinya, sesungguhnya Allah turun ke langit dunia di malam itu dari mulai saat terbenamnya matahari, kemudian berfirman; Apakah tidak ada orang yang minta ampun kepadaKu maka akan Kuampuni, apakah tidak ada orang yang minta rizqi kepadaKu maka akan Aku berikan rizqi kepadanya, apakah tidak ada orang yang mendapat cobaan maka akan aku selamatkan, apakah tidak ada orang begini dan begitu, (Allah berfirman seperti itu) hingga terbit fajar.” HR. Ibnu Majah (K. Iqamah as-sholah wa as-sunnati fiha) : 1388.

Tahqiq di dalam az-Zawaid; Dahaif sebab adanya perawi yang bernama Abu Bakr bin Abdillah bin Abi Yasrah (Ibnu Abi Yasrah) menurut imam Ahmad dan Abi Mu’in dia adalah pemalsu Hadits.

Tahqiq syaikh al-Albani : Dhaif jiddan atau maudhu’ (palsu).

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِي e قَالَ: "مَنْ صَلَّى لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ ثِنْتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً يَقْرَأُ فِي كُلِّ رَكْعَةٍ قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ ثَلاثِينَ مَرَّةً، لَمْ يَخْرُجْ حَتَّى يَرَى مَقْعَدَهُ مِنَ الْجَنَّةِ وَيَشْفَعُ فِي عَشَرَةٍ مِنْ أَهْلِ بَيْتِهِ كُلُّهُمْ وَجَبَتْ لَهُ النَّارُ.

Dari Abi Hurairah dari Nabi Saw beliau bersabda; Barang siapa yang di malam pertengahan bulan sya’ban shalat 12 rakaat, setiap rakaatnya dia membaca “Qul huwallahu ahad” 30 kali, maka dia tidak keluar (dari tempat shalatnya) sehingga dapat melihat tempat duduknya di surga dan dapat memberi syafaat kepada 10 orang dari ahli keluarganya yang kesemuanya telah wajib masuk neraka.” Syaikh Ibnu al-Jauzi : Maudhu

No comments:

Wasatiyyah Concept

Wasatiyyah is a moderate concept in Islamic practice. The word wasatiyyah is derived from the word wasatan (وسطا) found in the Qur'an...