Saturday, June 22, 2013

WASPADA BID’AH

BID'AH DI DALAM UMRAH

Banyak orang yang mengaku ingin mengerjakan ibadah termasuk Umrah sesuai dengan sunnah Rasulullah Saw, namun  sayangnya ketika ditunjukkan ibadah yang benar-benar sesuai dengan sunnah Rasulullah Saw dia menolak dan menganggap hal itu salah, alasannya karena menyalahi kebiasaan yang sudah diamalkan oleh kebanyakan orang selama ini. Ini adalah contoh sunnah dikalahkan oleh perkara yang baru, sunnah dikalahkan oleh taqlid.

Diantara amalan-amalan yang jelas-jelas menyelisihi sunnah Rasulullah Saw adalah mengerjakan ibadah umrah berkali-kali di dalam satu rihlah (keberangkatan).

Sepanjang hidup Rasulullah Saw tidak pernah melaksanakan umrah melebihi satu kali dalam satu rihlah. Ketika umrah qadha’ (tahun 7 Hijrah) orang-orang kafir Quraisy memberi kesempatan kepada Rasulullah  Saw untuk mengerjakan umrah dan bermukim di Mekah selama 3 hari, saat itu beliau hanya umrah satu kali yakni ketika pertama kali tiba, bahkan ketika fathu Makkah beliau bermukim di Mekah selama kurang lebih 19 hari namun tidak ada satupun Hadits yang meriwayatkan bahwa selama di Mekah tersebut beliau mengerjakan umrah lebih dari satu kali.

Mereka (yang memperbanyak umrah dalam satu kali rihlah) ber-alasan bahwa; Bagi kita yang tinggal jauh dari Mekah tidak bisa dipastikan untuk bisa datang lagi ke Mekah lagi, jadi mumpung masih berada di Mekah maka harus dimanfaatkan maksimal dengan memperbanyak ibadah umrah.

Alasan ini adalah alasan yang batal, sebab :
  1. Dia telah sau’udzan, karena beranggapan bahwa kemungkinan dia tidak bisa datang lagi ke tanah suci Mekah, dengan kata lain dia telah membatasi rahmat Allah yang sangat luas.
  2. Justru kesempatan dia bisa datang ke Mekah maka seharusnya dia manfaatkan untuk beribadah yang benar-benar sesuai dengan sunnah Rasulullah Saw, apalah artinya mengerjakan sesuatu yang banyak namun sia-sia, ibaratnya; biarlah kita mendapat uang sedikit yang penting uang asli, sedangkan orang lain mereka mendapat banyak uang namun uang palsu.
  3. Ketika umrah qadha’ Rasulullah Saw belum dapat memastikan apakah akan bisa datang lagi ke Mekah yang saat itu masih dikuasai oleh kaum musyrikin, namun sebgaimana yang telah diuraikan di atas beliau hanya mengerjakan sekali umrah.

Di zaman Rasulullah Saw ada beberapa orang yang berencana melakukan ibadah dengan berlebih-lebihan karena menganggap ibadah Rasulullah Saw biasa-biasa saja dan menurut mereka hal itu dikarenakan Rasulullah sudah diampuni semua dosanya baik yang awal maupun yang akhir, sedangkan sebagai manusia biasa mereka perlu beribadah yang ekstra (lebih dari yang biasa), seperti kalau malam sholat malam terus dan tidak tidur, kalau siang puasa terus dan tidak berbuka bahkan ada yang berazam untuk tidak menikhai wanita.

Mendengar berita itu Rasulullah Saw langsung mengumpulkan para sahabat dengan terlihat kemarahan di wajahnya, beliau berkhotbah kepada mereka diantara khotbahnya beliau bersabda; Saya adalah orang yang paling tahu dan paling takut kepada Allah, diantara kalian, saya sholat malam namun saya juga tidur, saya berpuasa namun saya juga berbuka dan saya menikahi beberapa wanita.

Kesimpulan :

Mengerjakan ibadah umrah lebih dari satu kali dalam satu rihlah adalah amalan yang menyelisihi sunnah Rasulullah Saw, termasuk perkara baru dalam agama, ingatlah sabda Rasulullah Saw :
إِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهِ، وَأَحْسَنَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ، وَشَرُّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلُّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلالَةٌ، وَكُلُّ ضَلالَةٍ فِي النَّارِ».

"Sesungguhnya sebenar-benarnya cerita adalah kitab Allah (al-Qur’an), sebaik-baiknya tuntunan adalah tuntunan Muhammad Saw, sejelek-jeleknya perkara (ibadah) adalah perkara yang baru, setiap perkara yang baru adalah bid’ah, setiap bid’ah adalah sesat, setiap kesesatan adalah di neraka." HR. an-Nasa’ai (K. Sholah al-idain) : 1578. tahqiq syaikh al-Albani : Shahih.

No comments:

Wasatiyyah Concept

Wasatiyyah is a moderate concept in Islamic practice. The word wasatiyyah is derived from the word wasatan (وسطا) found in the Qur'an...