Add caption |
Desa tempat mereka tinggal itu terletak di antara dua gunung besar (gunung A dan gunung B). Di balik gunung B terdapat pasar yang menjadi tujuan para penduduk desa di kawasan tersebut termasuk masyarakat di desa si kakek.
Bila keluarga sang kakek itu hendak pergi ke pasar tersebut, mereka harus berjalan kaki berhari-hari lamanya memutari gunung B dengan melintasi jalanan yang terjal dan berliku. Tentu itu sangat melelahkan dan menyita banyak waktu.
Suatu saat, sang
kakek tua dengan pemikirannya yang lugu dan sederhana mengemukakan tekadnya. Dia
mengajak segenap keluarganya untuk bahu-membahu memindahkan gunung. Pada hari
yang telah ditentukan, keluarga sang kakek pun mulai menggali tanah lereng
gunung. Hari demi hari dipenuhi dengan bekerja menggali-menggali dan menggali
lereng gunung. Melihat kesibukan tersebut, beberapa hari kemudian para tetangga
berdatangan. Salah seorang pemuda begitu penasaran dan bertanya pada si kakek.
"Kakek dan
seluruh keluarga besar setiap hari terlihat begitu sibuk! Dari pagi sampai
sore, menggali lereng gunung. Sebenarnya, apa maksud dan tujuan kakek?" Si kakek
menghentikan kerjanya. "Kami menggali untuk memindahkan gunung ini,
Nak," jawabnya mantap. "Hah ...,
memindahkan gunung?? Mana mungkin, Kek?!" tanya si pemuda tidak percaya.
"Gunung sebesar itu kok mau dipindahkan," lanjutnya. "Kakek kan sudah tua. Saya yakin, sebelum gunung bisa dipindahkan, kakek pasti sudah meninggal lebih dulu. Dengan begitu, bukankah kakek mengerjakan sesuatu yang sia-sia belaka?"
Si kakek menjawab dengan lantang, "Kakek memang sudah tua. Tapi bila kakek meninggal, ada anak-anak yang meneruskan, ada cucu-cucu yang akan menggantikan, begitu seterusnya... Selama kami punya tekad, mau bekerja keras, penuh kesungguhan hati, dan konsisten, kakek yakin suatu hari kelak, gunung ini pasti bisa dipindahkan. Dan jalan kehidupan kita semua akan lebih mudah!"
Tekad si kakek dan keluarganya yang begitu kuat, menggoyahkan hati masyarakat sekitar situ. Maka, mereka pun berbondong-bondong bergantian, dengan peralatan yang seadanya, bahu membahu mulai ikut bersama-sama bekerja menggali lereng gunung itu.
Singkat cerita,
setelah melihat kesungguhan si kakek dan penduduk desa tersebut, maka Sang Maha
Kuasa berfirman "Kun" dan hap ...., terjadilah keajaiban! Gunung pun
berpindah tempat dan jalan terbentang luas menuju kemana pun masyarakat desa
itu hendak pergi.
RENUNGAN:
Kisah tersebut disalin dan diubah dari kisah legenda yang berasal dari Tiongkok, kisah legenda ini terkenal dengan sebutan "Kisah si Kakek Bodoh Memindahkan Gunung."
Kita tahu, kemajuan peradaban manusia tidak akan seperti sekarang, jika dunia ini tidak dihuni oleh manusia-manusia yang memiliki tekad seperti kakek tua tadi. Saat ini, tak terhitung jumlah penemuan baru dan teknologi modern sebagai karya-karya spektakuler dari manusia-manusia bertekad baja. Sulit dibayangkan, apa jadinya dunia ini jika tidak ada manusia-manusia yang memiliki cita-cita besar, tekad membaja, konsistensi, dan persistensi yang luar biasa.
Selama memiliki tekad, kesungguhan hati, keyakinan dan konsistensi, kita akan mampu mewujudkan apa yang kita cita-citakan.
Kisah tersebut disalin dan diubah dari kisah legenda yang berasal dari Tiongkok, kisah legenda ini terkenal dengan sebutan "Kisah si Kakek Bodoh Memindahkan Gunung."
Kita tahu, kemajuan peradaban manusia tidak akan seperti sekarang, jika dunia ini tidak dihuni oleh manusia-manusia yang memiliki tekad seperti kakek tua tadi. Saat ini, tak terhitung jumlah penemuan baru dan teknologi modern sebagai karya-karya spektakuler dari manusia-manusia bertekad baja. Sulit dibayangkan, apa jadinya dunia ini jika tidak ada manusia-manusia yang memiliki cita-cita besar, tekad membaja, konsistensi, dan persistensi yang luar biasa.
Selama memiliki tekad, kesungguhan hati, keyakinan dan konsistensi, kita akan mampu mewujudkan apa yang kita cita-citakan.
Walau cerita itu
hanya sekadar legenda, namun pesan moral tentang kekuatan tekad dan kesungguhan
hati ini sungguh luar biasa! sejalan dengan pepatah Arab yang menyatakan :
"Man jadda wajada" (barang siapa yang bersungguh-sungguh maka dia
akan menjumpai (berhasil) dan pepatah Melayu yang berbunyi : "Di mana ada
kemahuan di sana ada jalan."
Juga bersesuaian dengan maksud firman Allah Swt
: "Dan orang-orang yang mempersungguh di jalanKu maka akan aku tunjukkan
(Aku mudahkan) jalanKu kepada mereka. QS. Al-Ankabut : 69.
Ust. Ihsan Muhyidiin
HP : + 65-97935769
email : ihsanmuhyiddin@gmail.com
No comments:
Post a Comment