Saturday, June 22, 2013

QOLBUN SALIM

Mengendalikan Diri Sendiri

Ada dua orang ibu (sebut saja Ibu A dan ibu B) memasuki sebuah took pakaian karena mau membeli baju. Ternyata pelayan toko tersebut sedang bad mood sehingga melayani dengan tidak baik, terkesan acuh tak acuh, tidak sopan dan bermuka masam.

Ibu A merasa tersinggung menerima layanan yang buruk seperti itu, tapi anehnya ibu B tetap enjoy, bahkan tersenyum ramah dan bersikap sopan kepada si penjual tersebut.

Ibu A bertanya; Mengapa ibu bersikap demikian ramah dan sopan kepada si penjual yang sombong lagi menyebalkan itu ? Jawab ibu B; “Sebab saya tidak ingin dia mengendalikan diri saya…, kitalah yang seharusnya mengendalikan diri kita sendiri bukan dia atau orang lain.”

Kata ibu A lagi; “Tapi bukankah dia telah melayani kita dengan buruk sekali ?.” jawab ibu B; “Itu masalah dia, kalau dia mau bad mood, bersikap tidak sopan, melayani kita dengan buruk dan lain-lain, toh itu tidak ada kaitannya dengan kita.

Kalau kita sampai terpengaruh, kemudian juga bersikap tidak sopan, berarti kita telah membiarkan dia mengatur dan mengendalikan hidup kita, padahal kitalah yang harus bertanggung-jawab atas diri kita sendiri, jelas ibu B.

Moral Of The Story :

Kalau orang lain bersikap buruk terhadap kita biasanya kita akan membalasnya dengan hal yang buruk juga dan sebaliknya, kalau orang bersikap tidak sopan kepada kita maka kita akan membalas dengan bersikap lebih tidak sopan lagi. Kalau orang lain pelit kepada kita, maka kita yang semula pemurah (dermawan) tiba-tiba menjadi pelit karena membalas perbuatan orang tersebut. Itu semua berarti tindakan kita dipengaruhi atau dikendalikan oleh orang lain.

Mari kita renungkan; Sungguh tidak arif perbuatan seperti itu, mengapa untuk berbuat baik saja harus menunggu orang lain berbuat baik terlebih dahulu kepada kita ?

Oleh karenanya jagalah suasana hati kita dan kendalikanlah diri kita sendiri, jangan biarkan sikap buruk orang lain menentukan cara kita bertindak ! kitalah yang bertanggung jawab atas hidup kita, bukan orang lain.

Diri kita terlalu berharga untuk dikendalikan oleh orang lain,  oleh sebab itu maksimalkanlah kehidupan kita untuk berbuat baik kepada orang lain; Make yourself have a meaning for others.


The real winner di dalam kehidupan ini adalah orang yang tetap sejuk di tempat yang panas, yang tetap manis di tempat yang sangat pahit, yang tetap merasa kecil meskipun telah menjadi besar dan tetap tenang di tengah badai yang paling hebat.

No comments:

Wasatiyyah Concept

Wasatiyyah is a moderate concept in Islamic practice. The word wasatiyyah is derived from the word wasatan (وسطا) found in the Qur'an...